Just another free Blogger theme

Subscribe Us

Secara keseluruhan jumlah air di planet bumi ini relatif tetap dari masa ke masa. Air dari bumi mengalami suatu siklus melalui serangkaian peristiwa yang berlangsung terus-menerus, dimana kita tidak tahu kapan dan dari mana berawalnya dan kapan pula berakhirnya (Suripin, 2003).

Siklus air (hidrologi) adalah salah satu konsep dasar dalam biogeokimia yang menggambarkan proses perubahan wujud air, pergerakan aliran air, dan ragam jenis air yang mengikuti suatu siklus keseimbangan yang terjadi di lingkungan alam (Syahputra & Arifitama, 2018). Konsep dasar hidrologi yang modern adalah prinsip kekekalan massa yang menghubungkan penyimpanan air (water storage) dengan evaporasi (penguapan), infiltrasi (perembesan) dan hujan melalui apa yang dinamakan daur ulang hidrologi.

Gambar Daur Ulang Hidrologi (American Society of Civil Engineers Hydrology Handbook, 1949, oleh UCOWR) dari (Tachyan & Pangaribuan, 1985)

Air dari lautan dan danau menguap ke dalam atmosfer. Uap yang naik didinginkan, mengembun dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu es, dan lain-lain. Beberapa dari hujan ini ditahan oleh tumbuh-tumbuhan dan beberapa darinya jatuh dengan langsung ke dalam laut dan danau dan diuapkan kembali ke dalam atmosfer. Hujan yang mencapai tanah baik mengalir ke dalam pengaliran dan sungai dan akhirnya ke dalam laut atau merembes ke bawah permukaan tanah. Sebagian dari air bawah permukaan kembali ke atmosfer melalui evaporasi atau transpirasi oleh tanaman dan Sebagian kembali ke permukaan sebagai aliran atau ke dalam laut, dan sisanya disimpan sebagai air tanah.


Jika ada saran mengenai topik atau semacamnya, silahkan hubungi saya melalui icon sosial media yang tertera BETIRIK

0 Comments:

Posting Komentar