Analisa frekuensi curah hujan adalah berulangnya curah hujan baik jumlah frekuensi persatuan waktu maupun periode ulangnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya curah hujan pada kala ulang tertentu.
Tahap pertama yang dilakukan tentunya adalah mencari data hujan untuk lokasi yang ingin kita analisa. Data hujan yang diperlukan adalah data hujan harian maksimum setiap tahunnya. Data hujan yang harus didapatkan untuk melakukan analisa frekuensi minimal sebanyak 16 tahun, namun ada juga sebagian yang menyatakan data hujan minimum yang harus didapatkan adalah sebanyak 20 tahun.
Data Hujan Maksimum tahun 1992 - 2010 |
Setelah didapatkan Hujan Maksimum (Rmax) kemudian urutkan dari data yang terbesar ke yang terkecil (Ri) atau sebaliknya. Setelah itu tentukan parameter statistik.
Kemudian tentukan rata-rata, standar deviasi, koefisien swekness (Cs), koefisien kurtosis (Ck), dan koefisien varians (Cv).
1). Rata - rata
2). Standar Deviasi (SR)
3). Koefisien Swekness (Cs)
4) Koefisien Kurtosis (Ck)
5) Koefisien Varians (Cv)
Setelah dihitung dan didapatkan parameter statistik, kemudian tentukan sebaran atau jenis distribusi berdasarkan syarat-syarat pada tabel berikut.
Sumber: Bambang Triatmodjo, 2008 |
0 Comments:
Posting Komentar